16 Desember 2009

Membawa Senapan Angin Pada Motor

By LARC

Bagi kita2 yg biasa pergi berburu dengan menggunakan motor roda dua secara boncengan atau sendiri, rata2 selalu menggendong senapannya atau dipegang oleh rekan yang diboncengnya.

apabila jaraknya cukup jauh kemungkinan akan membuat pegal punggung atau pundak pengemudi dan yg diboncengnya, dan kasian juga buat rekan yg dibonceng karena hrs selalu menyesuaikan senapan agar tdk menyenggol saat menyusul kendaraan lain apalagi kalo senapan yang dibawanya bobotnya cukup berat...belum lagi resiko bila tali sarung senapan itu putus dll.

nah saya ingin berbagi cara membawa senapan saat berburu dengan menggunakan kendaraan motor roda dua agar tidak membuat punggung atau pundak pegal karena menggendong senapan......


sederhana saja...buat 2 tali gantungan dan dikaitkan ke bagian belakang motor (pegangan) dan bagian depan motor (tempat mengaitkan helm)....bahannya boleh dari tali gendongan tas atau sabuk biar lebih kuat, panjang pendeknya diatur sesuai dengan kebutuhan


tentu saja syarat utama adalah senapan harus menggunakan sarung senapan dengan lapisan busa tebal, yg berguna utk melindungi senapan dan scope dari body motor, nggak usah khawatir, senapan tsb sdh terjepit oleh kaki pengemudi didepan dan kaki yg dibonceng sehingga senapan tsb tdk akan bergoyang2 saat diperjalanan.

bila hujan, sarung bisa dibungkus plastik guna menghindari kotor karena kecipratan air genangan atau karena sarungnya masih tembus air.


=== untuk para pengcopy-paste === 
mohon dicantumkan sumber-nya
(www.larc2005.blogspot.com)
TERIMA KASIH

02 Desember 2009

PENJELAJAHAN YANG BERAT

By LARC

Penjelajahan kali ini kami mencoba menelusuri Hutan Cipanengah di kawasan Cibodas Lembang... berangkat pukul 4 sore, dengan formasi 6 orang serta bekal yg cukup.

Kami bermalam dahulu di tempat kerabat dan besoknya setelah sholat subuh kami berangkat kehutan..........


.......memasak ala kemping dan ...istirahat dulu.......mempersiapkan diri buat besok.......



setelah sholat subuh Indra dan Dena nggak tidur lagi.........sementara Agus Anwar masih ngorok....mungkin biar fit saat berangkat nanti........


dengan berseragam LARC, penjelajahan dimulai, dengan napas tersengal-sengal, langkah terseok-seok kami teruskan perjalanan....tidak ada jalan datar, semuanya menanjak terus sampai ke puncak.......dipuncak kami beristirahat sambil mengatur strategi, mau lanjut atau turun...


Medan yang sangat berat sekali.......keringat mengucur deras, tidak terasa persediaan air mulai menipis serta rasa lelah yg tdk tertahankan.....




...... ditengah puncak hutan......
ki-ka : Riyadi, Agus, Indra, Lucky, Dena, Maman




setelah berjam-jam kami menjelajah hutan lebat dengan medan yg sangat berat, menanjak, serta jurang terjal..........akhirnya pkl. 3 sore kami putuskan untuk turun, hujan mulai turun pandangan sudah tertutup kabut.....khawatir tersesat kami turun kebawah...dengan tujuan pulang...

hasil berburu saat itu sama sekali nihil...tetapi seperti biasa bahwa hasil buruan bukan menjadi target utama, tetapi dengan penjelajahan seperti itu merupakan ujian mental dan fisik kita.

Dengan berjalan kaki kami melangkah menuju homebase dengan memakan waktu yg cukup lama sekitar 1 jam, sangat menguras tenaga semua perbekalan kami sudah habis.

Sesampainya di homebase kami berbincang dengan penduduk setempat, rupanya kami terlalu jauh masuk kedalam hutan yang demikian lebatnya, padahal lokasi target buru ada di bawah, tapi nggak apa-apa, next time kami coba lagi......


24 November 2009

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor : 461/Kpts-II/1999
TENTANG
PENETAPAN MUSIM BERBURU DI TAMAN BURU DAN AREAL BURU
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang :
  1. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994, telah ditetapkan ketentuan tentang Perburuan Satwa Buru;
  2. bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan tentang Penetapan Musim Berburu di Taman Buru dan Areal Buru.
Mengingat :
  1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967;
  2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990;
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985;
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994;
  5. Keputusan Presiden Nomor 122/M Tahun 1998;
  6. Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun 1998;
  7. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 138/Kpts-II/1999;
  8. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 245/Kpts-II/1999.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
    KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG PENETAPAN MUSIM BERBURU DI TAMAN BURU DAN AREAL BURU.
Pasal 1
(1) Berburu di taman buru dan areal buru hanya dapat dilakukan pada musim berburu.
(2) Musim berburu atas jenis satwa buru di taman buru dan areal buru adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
(3) Penetapan musim berburu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
  1. keadaan populasi dan jenis satwa buru;
  2. musim kawin;
  3. musim beranak/bertelur;
  4. perbandingan jantan betina;
  5. umur satwa buru.
Pasal 2
(1) Penatapan musim berburu atas jenis satwa buru di kebun buru dilakukan oleh pemegang kebun buru.
(2) Penetapan musim berburu atas jenis satwa buru sebagai hasil penangkaran di taman buru dilakukan oleh pemegang ijin pengusahaan taman buru sesuai dengan petunjuk Menteri Kehutanan dan Perkebunan.
Pasal 3
Pemburu yang berburu di luar musim buru sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan ini, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 4
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 23 Juni 1999
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
ttd.
Dr. Ir. MUSLIMIN NASUTION
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
ttd.
YB. WIDODO SUTOYO, SH, MM, MBA
NIP. 080023934
Salinan Keputusan ini
Disampaikan kepada Yth. :
  1. Sdr. Menteri Dalam Negeri
  2. Sdr. Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya
  3. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup
  4. Sdr. Kepala Kepolisian Republik Indonesia
  5. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia
  6. Sdr. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan
  7. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi di seluruh Indonesia
  8. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Dati I seluruh Indonesia
  9. Sdr. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam seluruh Indonesia
Lampiran


LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor : 461/Kpts-II/1999
Tanggal : 23 Juni 1999

TENTANG
PENETAPAN MUSIM BERBURU JENIS-JENIS SATWA BURU DI TAMAN BURU DAN AREAL BURU

No. JENIS SATWA BURU MUSIM BERBURU
(BULAN)
GOLONGAN BURUNG
1 Siau/Ayam Kalimantan (Rolulus rou-rou) Jan s/d Des
2 Merpati/Dara (Columbia livia) Jan s/d Des
3 Tekukur (Streptospelia chinensis) Jan s/d Des
4 Pecuk padi (Anhingga sp) Jan s/d Des
5 Kowak maling (Nycticorac nycticorac) Jan s/d Des
6 Kumkum putih (Dukula bicolor) Jan s/d Des
7 Bebek rawa (Dendrocyna gugata) Jan s/d Des
8 Angsa Irian (Anseranas semipalmata) Jan s/d Des
9 Pucuk ular (Anhinga melanigaster) Jan s/d Des
10 Itik raja (Todorna rajah) Jan s/d Des
GOLONGAN SATWA KECIL
1 Bajing kelapa (Calloeciurus kalianda) Jan s/d Des
2 Tupai tanah (Tupaia tana) Jan s/d Des
3 Bajing tiga warna (Calloeciurus provosti) Jan s/d Des
4 Bajing gula (Ptaurus breviceps) Jan s/d Des
5 Bajing kepala (Calloeciurus nonatus albescens) Jan s/d Des
6 Bajing kelapa (Calloeciurus notatus) Jan s/d Des
7 Bajing terbang (Petaurilus hosei) Jan s/d Des
8 Kalong (Pteropus vampyrus) Jan s/d Des
9 Bajing coklat Sulawesi (Honnosciurus melanostis) Jan s/d Des
10 Jelarang (Ratufa bicolor) Jan s/d Des
11 Kelinci liar Sumatera (Nesolagus netseheri) Jan s/d Des
12 Bajing besar paha putih (Ratufa affinis) Jan s/d Des
13 Musang air (Vivera tangalinga) Jan s/d Des
14 Musang Jawa (Paradoekonus hermaproditus) Jan s/d Des
15 Musang barvata (Paguma larvata) Jan s/d Des
16 Musang air (Viverriculta malacca) Jan s/d Des
17 Oposum bergaris (Arctagalida trivigata) Jan s/d Des
18 Kera ekor panjang (Macaca) Jan s/d Des
19 Beruk (Macaca nemestriana) Jan s/d Des
20 Lutung (Presbitis cristata) Jan s/d Des
21 Biawak (Varanus beccari) Jan s/d Des
22 Biawak tanjung (Varanus salvari) Jan s/d Des
23 Biawak air tawar (Varanus salvator) Jan s/d Des
24 Biawak totol hitam (Varanus similis) Jan s/d Des
25 Biawak kordensis (Varanus kordensis) Jan s/d Des
26 Biawak air tawar (Varanus kallabeck) Jan s/d Des
27 Kedih (Presbitis thomasi) Jan s/d Des
SATWA BESAR
1 Babi hutan (Sus scrofa, Sus vittatus, dan Sus barbatus) Peb s/d Okt
2 Babi hutan berkutil (Sus verrucosus dan Sus verrucosus blochi) Peb s/d Okt
3 Sapi liar (Bos javanicus) Peb s/d Jun
4 Kerbau liar (Bubalus bubalus) Peb s/d Jun
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
ttd.
Dr. Ir. MUSLIMIN NASUTION
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,
ttd.
YB. WIDODO SUTOYO, SH, MM, MBA
NIP. 080023934

sumber : Departemen Kehutanan Republik Indonesia


=== untuk para pengcopy-paste === 
mohon dicantumkan sumber-nya
(www.larc2005.blogspot.com)
TERIMA KASIH

12 November 2009

WELCOME TO CLUB BROER

By LARC

Pada Bulan Nopember ini LARC telah menambah Anggota pada tanggal 08 November 2009, penyematan Logo LARC (khusus) sebagai tanda keanggotaan langsung dilaksanakan dilokasi berburu.

WELCOME TO CLUB..broer.......


EDI........ dengan senapan Benjamin Sheridannya....
........SELAMAT BERGABUNG di LARC........

Berangkat dengan 3 motor pkl. 06.00 pagi dan kami sampai di lokasi pkl 06.30 ditempat biasa kami parkir motor.

Karena medannya cukup berat buat motor type biasa, maka motor tidak kami bawa ke lokasi......

Berjalan bersama para petani yg biasa bercocok tanam dipinggiran hutan.... kami berjalan kurang lebih 20 menit sampai di Home Base, setelah beristirahat sejenak (karena ngos-ngosan) dan senapan di-skip dahulu, kami langsung menuju TKP disitu kami berpencar dari pagi sampai sore hari........


hari itu keberuntungan berada dipihak kami........target beberapa bajing dan musang yg cukup besar dapat kami bawa untuk dimasak dan dinikmati bersama-sama......


09 November 2009

Kegiatan Berburu - Lembang

By LARC

Mengingat kondisi cuaca yang kurang mendukung, kali ini kegiatan LARC berlokasi diLembang, target tekukur....

Sebelum berangkat latihan dulu dirumah Agus Anwar


Istirahat......


Menjelang pulang...........



02 November 2009

Kegiatan Berburu - Saung Kai

By LARC

Pada kesempatan ini kami ingin berbagi pengalaman tentang kegiatan LARC sejak awal dideklarasikan pada tanggal 25 September 2005 sampai saat ini :

Berburu ke daerah Saung Kai di Wanayasa-Subang


Pagi-pagi sampai ke homebase utama langsung persiapan, senapan di skip dahulu...


Siang itu panas sekali, perjalanan lumayan jauh dan kang mamat (guide kami) mengajak beristirahat dahulu disaung milik warga, tentu saja atas ijin pemilik kami bisa berteduh disana


Kang mamat (Pemandu Jalan)


Istirahat menjelang pulang, minggu berikutnya dicoba lagi......


 

Minggu berikutnya.....


Menjelang malam, istirahat dirumah kang Mamat sambil menyantap hidangan hasil berburu....perburuan hari ini tidak memuaskan karena hujan lebat sampai sore hari, memang bagi kami dalam berburu hasil bukan menjadi target utama...........


17 Oktober 2009

JENIS-JENIS PELLET/MIMIS

By LARC
Dome :
Pellet dengan Bentuk Kepala Bulat, memiliki daya tahanan angin yang rendah sehingga meningkatkan kecepatan, akurasi, penetrasi dan membuat lintasan yang datar. Bagus untuk berburu pada umumnya atau latihan menembak pada metal sillhouette atau field target.

Wadcutter :Pellet dengan Bentuk Kepala Rata menghasilkan lubang yang sempurna pada kertas target sehingga memudahkan juri untuk memberikan nilai pada lomba. Sangat tepat untuk lomba atau berburu hewan kecil seperti burung atau tupai pada jarak sedang.


Pointed :
Pellet dengan Bentuk Kepala Runcing, daya-tembus dan akurasi maksimal pada tembakan jarak jauh. untuk berburu hewan sedang dan besar yang berkulit tebal seperti musang.

 
Prometheus : Pellet dari bahan stainless steel dan dibungkus plastik untuk jarak pendek dan jarak jauh tetapi harus dengan tenaga yang lebih besar.





Hollowpoint :
Pellet dengan Bentuk
Kepala Berlubang, membuat luka yang besar pada saat mengenai sasaran tanpa penetrasi yang berlebihan. Makin tinggi kecepatannya, makin besar ekspansinya untuk berburu burung besar, pada jarak sedang.


Dart :
Pellet dengan Bentuk dengan ujung runcing panjang, dibawahnya menggunakan serabut nylon, dirancang khusus untuk berburu binatang dengan maksud membawanya hidup-hidup dengan kondisi pingsan karena terbius, caranya benang nylon tersebut dicelup kedalam cairan obat bius, biasanya dipergunakan untuk melumpuhkan hewan-hewan seperti monyet yg kabur.



Tips Memilih Pellet
:
  1. Sesuaikan dengan kebutuhan untuk berburu atau metal silhuette, dari mulai bentuk sampai berat.
  2. Pilihlah Pellet atau mimis dengan bentuk atau cetakan yang rapi agar dapat menghasilkan akurasi yang bagus. 


Sumber :  Searching Google dan Arsip LARC


=== untuk para pengcopy-paste === 
mohon dicantumkan sumber-nya
(www.larc2005.blogspot.com)
TERIMA KASIH

08 Oktober 2009

TIPS SAAT DIHUTAN

By LARC
Seperti yang pernah diulas sebelumnya bahwa hobi berburu dan menembak identik dengan hutan dan petualangan, untuk itu kami ingin berbagi tentang pengalaman pada saat berada dihutan, baik saat berburu ataupun saat berkemah.
Pengetahuan tentang alam dan bertahan hidup (survival) harus di kuasai atau minimal diketahui oleh para penghobi olahraga menembak dan berburu, ini sangatlah penting untuk menjaga hal-hal yg tdk terduga saat dihutan, sehingga menjadi suatu keharusan bagi penghobi menembak dan berburu untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat, dan yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas adalah : meliputi persiapan alat atau perlengkapan, kesehatan dan kondisi fisik, biaya selama kegiatan dan data informasi mengenai lokasi, jalur, medan serta cuaca.
Beberapa hal yang harus diingat :
  1. Secara umum binatang besar biasanya menjauhi manusia, namun binatang kecil seperti semut, nyamuk,lintah (pacet) justru yang menyerang manusia.
  2. Selain tumbuhan tertentu, dihutan lebat tidak ada buah-buahan yang dapat dimakan.
  3. Perlengkapan pribadi yang dibawa usahakan seringan mungkin tetapi selengkap mungkin.
  4. Usahakan berangkat pagi-pagi karena udara masih sejuk.
  5. Berhati-hatilah dalam melangkah, karena saat dihutan bahaya selalu mengancam kita.
  6. Buatlah tanda dengan tali, atau sobekan baju (berwarna terang) setiap beberapa meter sekali atau disetiap persimpangan.
  7. Bersama pergi, bersama pula kita pulang.
  8. Berangkat dengan selamat pulang dengan selamat.

Berhati-hatilah saat dihutan karena bahaya selalu mengintai............



Berangkat bersama, pulang bersama


Beberapa hal yang harus diketahui saat kehabisan perbekalan makanan dihutan lebat:
  1. Tumbuhan yang berdaun, bunga, buah, atau umbi yang biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun, untuk tumbuhan yang berdaun atau umbi sebaiknya dimasak terlebih dahulu.
  2. Jangan meminum air mentah dihutan, masaklah terlebih dahulu.
  3. Jangan mencoba memakan tumbuhan atau buah yang belum kita kenal, sebelum kita mengetahui ciri-ciri tumbuhan yang disebutkan diatas.
Manfaatkan sumber mata air pegunungan.....
Hati-hati!!!...jangan minum air sembarangan....
Beberapa hal yang harus diketahui saat tersesat dihutan lebat :
  1. Jangan Panik
  2. Beristirahatlah agar dapat berpikir dengan jernih untuk membuat suatu keputusan.
  3. Berusahalah mengingat kondisi/keadaan/medan dengan mengandalkan panca indera kita.
  4. Coba untuk mendengar suara arus sungai.
  5. Tetaplah bersama, jangan tercerai berai.

Saat perkiraan tersesat...beristirahatlah, tenangkan pikiran!!!
Untuk menghindari kejadian-kejadian seperti diatas (kekurangan perbekalan atau tersesat dihutan) maka perhatikanlah hal-hal berikut ini :
  1. Apabila taksiran arah perjalanan kita jauh, usahakan berangkat pagi-pagi karena udaranya masih sejuk, biasakanlah sarapan terlebih dahulu, makan dan minum saat istirahat dan lakukanlah secara bersama-sama.
  2. Apabila makanan tdk habis jangan dulu dibuang, bungkuslah kembali untuk cadangan makanan pada istirahat berikutnya.
  3. Pastikan tempat air kita terisi penuh.
  4. Bawalah obat-obatan seperti lotion untuk mengusir nyamuk.
  5. Bawalah korek api, atau mancis, senter kecil, tali plastik (berwarna), peluit


Kebersamaan dan kekompakan dapat membuat kekuatan saat kita dihutan.....
=== untuk para pengcopy-paste === 
mohon dicantumkan sumber-nya
(www.larc2005.blogspot.com)
TERIMA KASIH

01 Oktober 2009

MENEMBAK DENGAN AMAN

By LARC

Senapan Angin pada dasarnya adalah senjata, sekalipun tidak mematikan buat manusia namun dapat membuat cedera serius pada manusia apabila dipergunakan dengan ceroboh dan tidak bertanggung jawab, untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pemilik senapan angin yaitu :
  1. Pastikan laras dalam keadaan kosong/tanpa pellet saat senapan disimpan dirumah atau pada saat istirahat.
  2. Pastikan kokang selalu terkunci apabila belum siap tembak.
  3. Jauhkan tangan dari triger apabila belum siap tembak.
  4. Gunakan batang rumput atau sejenisnya untuk memastikan ada tidaknya pellet didalam laras dengan cara : masukan batang rumput ketempat masuknya pellet, apabila batang rumput tersebut masuk lebih dalam berarti tidak ada pellet, ingat…..jangan sekali-kali meneropong laras untuk mengetahui ada / tidaknya pellet didalam.
  5. Pompa-lah terlebih dahulu sebelum memasukan Pellet ke dalam laras.
  6. Jangan menembak datar, sejajar, menembak kepermukan air pada sudut kurang dari 90 derajat karena pellet akan mental dan mengenai benda lain atau seseorang didepan kita.
  7. Jangan arahkan laras (moncong senapan) kedepan orang, baik senapan itu dalam keadaan kosong, apalagi terisi.
  8. Pastikan arah peluru jatuh ketempat yang aman.
  9. Pakailah Kacamata saat latihan menembak, untuk menghindari memantulnya pellet ke muka kita.
  10. Jangan berjalan dibelakang rekan yang memikul senapan angin dengan moncong laras mengarah ke belakang, segera peringatkan dia untuk memikul senapan dengan arah moncong laras ke atas.
Pada saat istirahat pastikan senapan tidak dalam keadaan terisi pellet

Maman

Selalu arahkan moncong laras senapan angin ke arah atas
Agus Anwar

Dalam kondisi apapun jagalah senapan angin agar moncong laras selalu terarah keatas


Hanya peraga-an.........(contoh berbahaya : jangan ditiru.....)

PERINGATAN !!!
“SENAPAN ANGIN BUKAN BARANG MAINAN, JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK”
“MENEMBAKLAH DENGAN AMAN”


=== untuk para pengcopy-paste === 
mohon dicantumkan sumber-nya
(www.larc2005.blogspot.com)
TERIMA KASIH